Waduh, 25 Juta Android
Terinfeksi Malware Agent Smith ? Apa Itu?
Ada sekitar 25 juta
perangkat ponsel Android diperkirakan telah terinfeksi oleh malware yang
bernama Agent Smith. Malware ini akan berupaya menggantikan aplikasi yang
diinstal pengguna dengan aplikasi versi jahat yang menayangkan iklan.
Menurut
informasi dari perusahaan keamanan Israel yaitu Check Point, malware Agent
Smith ini disebut-sebut telah menyalahgunakan kelemahan keamanan pada OS
Android, yaitu dengan membuat update ke versi terbaru, dan
juga melakukan penambalan terhadap Android.
Seperti
berita yang dikutip dari laman Forbes, Jumat (12/7/2019),
kebanyakan korban dari malware ini berada di India. Setidaknya ada sekitar 15
juta perangkat Android yang telah terinfeksi. Sementara itu di Amerika Serikat,
ada lebih dari 300 ribu perangkat Android telah terinfeksi, serta sekitar 137
ribu perangkat Android terdampak malware ini berada di Inggris.
Dengan
begitu banyaknya perangkat Android yang telah terinfeksi menjadikan malware Agent
Smith ini sebagai salah satu serangan paling parah terhadap Android.
Sebagai
informasi, untuk diketahui malware ini menyebar melalui toko aplikasi
dari pihak ketiga 9apps.com yang dipunyai oleh Alibaba.
Biasanya
serangan malware dari aplikasi non-Google Play menyasar pada pengguna perangkat
Android yang berada di negara berkembang. Melihat akibat serangan ini banyak
melumpuhkan Android yang ada di AS dan
Inggris, Check Point mengatakan, hacker yang menyebar Agent
Smith ini cukup sukses dalam menjalankan
aksinya.
Bukan
hanya mengganti aplikasi yang terinstal dengan aplikasi lain yang penuh dengan
iklan, bahkan hacker pun dapat melakukan hal yang lebih buruk
lagi.
"Karena
kemampuannya untuk menyembunyikan ikon dari launcher dan juga menyamar sebagai
aplikasi populer yang ada di perangkat, ada kemungkinan malware ini
bisa merusak perangkat milik pengguna," ucap para peneliti di Counter
Point.
Para
peneliti mengatakan, mereka telah memberi peringatan kepada Google dan pada sejumlah
agensi penegak hukum. Akan tetapi, Google belum memberikan komentarnya terhadap
permintaan wawancara.
Bagaimana Serangan Bekerja?
Biasanya,
serangan malware ini bisa terjadi ketika pengguna mengunduh
aplikasi dari pihak ketiga yakni 9apps.com, misalnya mengunduh aplikasi edit foto,
gim, bahkan pada aplikasi tema.
Salah
satunya adalah aplikasi Kiss Game: Touch Her Heart yang diiklankan dengan
karakter tokoh kartun seorang lelaki
mencium perempuan.
Dan
ternyata aplikasi ini secara diam-diam menginstal malware kemudian menyamarkannya
jadi tool update Google yang sah. Tidak adanya ikon yang
muncul untuk aplikasi tersebut di layar menjadikan malware ini
lebih tersembunyi.
Aplikasi
yang resmi, seperti WhatsApp, browser
Opera, dan yang lainnya, kemudian diganti dengan update aplikasi
jahat sehingga akan menayangkan iklan.
Para
peneliti mengatakan, iklan yang ditampilkan memang tidaklah bersifat berbahaya.
Akan tetapi, dalam skala penipuan iklan, tiap klik pada iklan yang disuntikkan maka
akan mengirimkan uang kembali kepada peretas.
Ada
beberapa indikasi bahwa para hacker kini tengah berupaya beralih untuk menarget
ke toko aplikasi Google Play.
Peneliti
Check Point telah menemukan, 11 aplikasi di Google Store yang berisi software peretas
tidak aktif dan kemudian Google telah menurunkan aplikasi tersebut.
Check
Point pun menduga bahwa perusahaan Tiongkok yang bermarkas di Guangzhou telah mengembangkan malware yang
dimaksud. Sementara itu untuk promosinya dibantu oleh beberapa pihak lain.
Namun
sayangnya, pihak Alibaba sendiri masih belum memberikan respon apapun
terkait malware yang telah muncul di 9apps mereka.
Apa yang Bisa Dilakukan Pengguna?
Menurut Kepala
Analisis dan Respon Siber Check Point yakni Aviran Hazum, menyebutkan agar
pengguna Android harus waspada.
Ia mengatakan,
jika pengguna menemukan iklan di aplikasi tanpa iklan seperti halnya WhatsApp maka
mereka harus segera mengambil langkah.
Pertama,
masuk ke menu Setting Android, kemudian segera buka sesi aplikasi dan
notifikasi.
Selanjutnya
pengguna bisa masuk ke daftar aplikasi dan melihat aplikasi-aplikasi apa saja yang
mencurigakan. Contohnya, aplikasi Google Updater, Google Installer for U,
Google Powers, dan juga Google Installer.
Cara
penting lain nya yang bisa dilakukan pengguna adalah dengan cara menjauhi
proses instal aplikasi selain dari toko aplikasi Google.
0 Response to "Waduh, 25 Juta Android Terinfeksi Malware Agent Smith ? Apa Itu?"
Post a Comment