Bantu Lawan Hoax atau
Berita Palsu, WhatsApp Hadirkan Layanan Pengecek Fakta
Baru-baru ini aplikasi chat
terpopuler abad ini yaitu WhatsApp baru saja memperkenalkan fitur layanan untuk
pengecek fakta di India. Layanan ini dirilis dengan tujuan untuk melawan
disinformasi dan juga berita palsu yang menyebar melalui platformnya terutama
menjelang pemilihan umum di India yang akan segera dimulai pada tanggal 11
April 2019.
Seperti berita yang dilansir dari laman Reuters, pada Rabu (3/4/2019) sebagai anak perusahaan Facebook ini yang bekerjasama dengan startup lokal yaitu Proto untuk menilai dan juga melabeli pesan yang menyebar melalui WhatsApp sebagai berita benar, salah, menyesatkan ataupun dibantah.
Seperti berita yang dilansir dari laman Reuters, pada Rabu (3/4/2019) sebagai anak perusahaan Facebook ini yang bekerjasama dengan startup lokal yaitu Proto untuk menilai dan juga melabeli pesan yang menyebar melalui WhatsApp sebagai berita benar, salah, menyesatkan ataupun dibantah.
Pesan yang bisa mendapatkan
label ini adalah pesan yang telah diteruskan terlebih dahulu oleh pengguna
kepada 'Checkpoint Tipline'. Pesan-pesan tersebut selanjutnya digunakan untuk
menjadi database guna mempelajari dan juga memahami bagaimana disinformasi
menyebar.
Bukan hanya pesan teks yang bisa dicari tahu faktanya, namun ada juga pesan yang berbentuk gambar dan video. Layanan baru ini juga mendukung penggunaan bahasa Inggris dan empat bahasa lokal India seperti Bahasa Hindi, Telugu, Bengali dan Malayalam.
Namun, ketika pihak Reuters mencoba untuk melaporkan pesan yang mengandung unsur disinformasi kepada Checkpoint Tipline, respons dari WhatsApp masih terhitung sangat lambat. Terhitung dua jam setelah pesan tersebut dikirim mereka masih menunggu klasifikasi dari pihak WhatsApp.
Bukan hanya pesan teks yang bisa dicari tahu faktanya, namun ada juga pesan yang berbentuk gambar dan video. Layanan baru ini juga mendukung penggunaan bahasa Inggris dan empat bahasa lokal India seperti Bahasa Hindi, Telugu, Bengali dan Malayalam.
Namun, ketika pihak Reuters mencoba untuk melaporkan pesan yang mengandung unsur disinformasi kepada Checkpoint Tipline, respons dari WhatsApp masih terhitung sangat lambat. Terhitung dua jam setelah pesan tersebut dikirim mereka masih menunggu klasifikasi dari pihak WhatsApp.
Hal ini bukan pertama
kalinya WhatsApp menghadapi ancaman adanya disinformasi dan juga berita palsu
atau hoax di platformnya terutama menjelang
pemilu. Pada tahun lalu, pihak WhatsApp juga menghadapi tantangan yang sama
yaitu menjelang pemilu di Brazil.
Layanan ini merupakan salah satu dari berbagai fitur baru WhatsApp yang dirilis guna menekan berbagai penyebaran berita palsu. Layanan chatting terpopuler ini sebelumnya telah leuncurkan fitur guna membatasi pesan yang hanya bisa diteruskan sebanyak lima kali, serta memberikan label kepada pesan yang diteruskan.
Selain itu WhatsApp juga baru saja memperkenalkan layanan guna mengidentifikasi foto hoax melalui fitur 'search by image'.
Layanan ini merupakan salah satu dari berbagai fitur baru WhatsApp yang dirilis guna menekan berbagai penyebaran berita palsu. Layanan chatting terpopuler ini sebelumnya telah leuncurkan fitur guna membatasi pesan yang hanya bisa diteruskan sebanyak lima kali, serta memberikan label kepada pesan yang diteruskan.
Selain itu WhatsApp juga baru saja memperkenalkan layanan guna mengidentifikasi foto hoax melalui fitur 'search by image'.
0 Response to "Bantu Lawan Hoax atau Berita Palsu, WhatsApp Hadirkan Layanan Pengecek Fakta"
Post a Comment