Waduh..Penduduk di Negara Ini Bakal Kena Hukum Jika Ketahuan Main Gim

Waduh..Penduduk di Negara Ini Bakal Kena Hukum Jika Ketahuan Main Gim

Baru-baru ini Komisi Layanan Publik (CSC) Filipina telah menerapkan aturan keras yang mengatakan, pegawai pemerintah yang ketahuan sedang bermain gim online selama jam kantor bisa dihukum.

CSC menuturkan, barang siapa yang ketahuan melanggar aturan tersebut akan mendapatkan hukuman skorsing hingga satu tahun.

"Terlepas dari apakah pegawai pemerintah menggunakan perangkat komputer, tablet, ataupun Smartphonenya untuk bermain gim selama jam kerja kantor tidak diperbolehkan," tutur Komisaris CSC, Aileen Lizada seperti yang dikutip dari laman TheQuint, pada Jumat (8/3/2019).

Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari aturan yang diterapkan oleh Wali Kota Filipina Tengah setelah menerima berbagai keluhan dari masyarakat.

Sebagian masyarakat mengeluhkan, banyak dari karyawan kantor di kotanya asyik bermain gim mobile selama jam kerja kantor. Oleh sebab itulah, Wali Kota pun kemudian mengeluarkan memorandum.

Dalam pernyataannya itu, karyawan yang ketahuan sedang bermain gim selama jam kantor akan dihukum setelah terbukti bersalah.

Lizada lalu menambahkan, karyawan yang bermain gim selama jam kantor bisa dianggap sebagai  tindakan melakukan pelanggaran hukum terhadap pelayanan publik.

Di bawah aturan dari CSC, pejabat pemerintah dan karyawan yang ditemukan telah melanggar aturan untuk pertama kali akan ditangguhkan terlebih dahulu selama kurun waktu enam bulan. Jika kemudian kedapatan melanggar kembali maka akan diberhentikan dari tempatnya bekerja.

Game Mobile Dituding Sebagai Biang Kerusakan Mata Siswa

Belum lama ini, pihak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang melaporkan jika game mobile menjadi biang penyebab gangguan penglihatan pada mata siswa sekolah.

Pemerintah Jepang mengatakan, di negaranya, kini ada masalah kesehatan pada siswa sekolah.

Berdasarkan riset yang dilakukan, pemerintah Jepang telah menemukan hal yang cukup mencengangkan, yaitu sebanyak 25,3 persen siswa gagal memperoleh skor 1.0 (nilai sempurna) dalam sebuah tes penglihatan, sebagaimana berita yang dikutip dari laman Ubergizmo, pada Jumat (28/2/2019).

Pemerintah Jepang kemudian menuding penyebab masalah dalam hal kesehatan mata ini disebabkan oleh karena para siswanya kebanyakan bermain Smartphone dan juga mobile Game.

Jika kemudian dirinci, sebanyak 34,1 persen siswa sekolah dasar dan sebanyak 67,09 persen siswa sekolah menengah tidak memiliki penglihatan yang sempurna atau 1.0 vision mark (dikenal pula dengan 20/20 vision).

Angka gangguan penglihatan berdasarkan riset ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Jepang.

"Menurut para ahli, (gangguan kesehatan mata) ini terkait dengan meningkatnya waktu siswa ketika memandang ke layar perangkat, misalnya terkait penggunaan perangkat smartphone ataupun  bermain gim mobile," ucap Kementerian dalam suatu keterangannya. 

Banyak yang Ragukan Gim Mobile Sebagai Penyebabnya

Walaupun demikian, sebagian orang mengungkapkan keraguannya akan penyebab gangguan penglihatan pada banyak siswa sekolah di Jepang.

Mereka kemudian bertanya-tanya, apakah benar jika penggunaan perangkat smartphone dan gim mobile yang berlebihan bisa menyebabkan gangguan penglihatan.

Pada bagian lain, bermain gim di perangkat smartphone  di Jepang sudah menjadi hal yang lumrah. Pasalnya, Jepang juga telah menjadi pasar gim paling besar di dunia. Maka tak heran rasanya jika sebagian besar orang menghabiskan waktunya untuk main gim atau mobile game.

Untuk mengurangi kecanduan dalam penggunaan perangkat smartphone, kini sudah cukup banyak vendor yang memperkenalkan metode-metode dalam mengatur waktu ketika pengguna menatap ke layar smartphonenya.

Bukan hanya itu, para vendor juga telah menghadirkan sejumlah fitur kesehatan yang akan membantu penggunanya untuk mengurangi kemungkinan terpapar blue light atau sinar biru dari layar perangkat smartphone.

Sumber : https://www.liputan6.com/tekno/read/3912030/penduduk-di-negara-ini-bakal-kena-hukum-bila-ketahuan-main-gim