Pengguna Internet Perempuan
Masih Lebih Sedikit Dibandingkan Pria
Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Rosarita Niken
Widiastuti mengatakan kalau perempuan ternyata tidak mudah untuk
mendigitalisasikan dirinya.
Berbeda
dengan laki-laki, hal itu, kata dia, dapat dilihat dari jumlah pengguna
internet antara perempuan dengan pria.
"Pengguna
internet perempuan sedikit dibandingkan dengan pria," kata Niken saat
acara Pojok Pintar Sisternet di Gedung Kemkominfo, Senin (4/3/2019).
Survei
internet yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
tahun 2017 juga mengatakan hal yang senada.
Survei
itu menyebutkan bahwa 51,43 persen laki-laki mendominasi komposisi
pengguna internet dibandingkan perempuan sebesar 48,57 persen saja.
Masih
minimnya perempuan menggunakan internet disebabkan beberapa faktor.
Niken pun mengutip data dari hasil riset Google yang menyebutkan 53 persen
perempuan tidak menerima informasi yang betul-betul dibutuhkan oleh mereka.
"Maka
itu konten-konten yang berkaitan dengan informasi perempuan itu mesti
digencarkan agar harapannya ibu dan anak perempuan mampu mengoptimalkan era
digital," jelasnya.
Lebih
lanjut dikatakannya, ada tiga bidang yang sangat diminati perempuan, yakni;
kecantikan, fashion dan kesehatan. Tiga bidang itu begitu dicari oleh
perempuan.
"Setelah
itu, hal yang diminati wirausaha," pungkasnya.
Pengguna Smartphone Meningkat, MMA Resmikan
Cabang di Indonesia
The Mobile Marketing
Association (MMA) Indonesia membahas mobile outlook and trends 2019 (Gb:Liputan6.com)
Mobile Marketing
Association (MMA), meresmikan cabangnya di Indonesia yang dibentuk pada 19
Desember 2019.
Sebelumnya,
MMA hadir di Indonesia dalam bentuk MMAForum dan Smarties Award, forum dan
penghargaan untuk brand dan pengiklan di Indonesia yang
digelar oleh MMA APAC.
MMA
sendiri merupakan satu-satunya asosiasi perdagangan global yang menyatukan
seluruh ekosistem pemasar, agensi iklan, dan penjual teknologi yang saling
terlibat.
Berdasarkan
data Nielsen, belanja iklan di Indonesia sebanyak Rp 38 triliun, sedangkan
setelah ada iklan di platform digital, angka ini meningkat
jadi Rp 40 triliun. Potensi besar ini pula yang ikut membawa MMA hadir di
Indonesia.
Diungkapkan
oleh Country Manager MMA Indonesia Shanti Tolani, MMA Indonesia hadir
untuk mempercepat transformasi dan inovasi pemasaran melalui seluler di Tanah
Air.
Indonesia,
kata Shanti, memiliki potensi iklan mobile yang sangat besar.
Hal ini tidak terlepas dari pengguna smartphone dan
perangkat mobile lainnya di Indonesia yang jumlahnya makin
meningkat tiap tahun.
Indonesia
juga merupakan satu dari 10 negara yang paling aktif berinternet. Hal inipun,
bisa menjadi potensi untuk menjadi pasar yang paling menarik di industri
pemasaran seluler.
"MMA
hadir untuk membantu menciptakan lanskap pemasaran seluler yang berkelanjutan
di Indonesia," tutur Shanti di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Shanti
mengungkapkan Indonesia merupakan mobile first market. Artinya,
pengguna internet lebih banyak yang terkoneksi melalui perangkat mobile ketimbang desktop.
Ada
80 persen pengguna internet terkoneksi melalui perangkat mobile, dan 75 persen
pembelian dilakukan melalui smartphone dan perangkat mobile lainnya.
Transformasi Iklan
Melihat sangat
banyaknya pengguna mobile di Indonesia, kata Shanti,
diperlukan transformasi iklan dari yang tadinya iklan tradisional di televisi
atau media cetak ke platform mobile.
"Transformasi
sangat dibutuhkan unuk melihat ke masa depan dan membangun visi dan strategi ke
sana, kami bermaksud menjaga tema global #shapethefuture hingga 2019 dan
telha merancang serangkaian program untuk pasar Indonesia," tuturnya.
Untuk
mendukung asosiasi, di Indonesia, MMA juga memiliki 9 orang dewan direksi dari
ekosistem marketing mobile.
Kesembilan
orang tersebut antara lain adalah CEO/ Presiden Direktur PT Unilever Indonesia
Hemant Bakshi, Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati, Presiden
Direktur Nestle Indonesia Dharnesh Gordhon, CEO dan Founder KLY Steve
Christian, CEO Havas Group Indonesia Anwesh Bose, CCO Gojek Antoine de
Carbonnel, CEO GroupM Indonesia Himanshu Shekhar, CEO KG Media Andy Budiman,
dan Direktur Eksekutif Media Nielsen Hellen Katherina.
Sumber
: https://www.liputan6.com/tekno/read/3909857/pengguna-internet-wanita-masih-lebih-sedikit-ketimbang-pria
0 Response to "Pengguna Internet Perempuan Masih Lebih Sedikit Dibandingkan Pria"
Post a Comment