Ada Aplikasi Tukang
Nyayur, Bagaimana Nasib Pedagang Keliling ?
Di era digital
sekarang ini menjadikan semakin banyaknya pengguna smartphone dan tentunya
internet khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya laporan pertumbuhan
di angka 132,7 juta pengguna pada tahun 2016, hal tersebut kemudian berpengaruh
pula pada pertumbuhan startup atau usaha rintisan berbasis teknologi yang
tumbuh sangat subur dan kemudian secara perlahan mulai pula merebut pangsa
pasar berbagai usaha tradisional/konvensional. Tidak jarang, adanya bisnis
model baru yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi tersebut bisa membuat
berbagai macam dampak yang bersifat positif maupun negatif di lingkungan masyarakat.
Lahirnya salah satu
aplikasi yang sedang mulai berkembang adalah aplikasi Nyayur yang baru-baru ini
telah diluncurkan dan mendapat respon positif di masyarakat. Menurut keterangan
dari CEO Nyayur, yaitu Fajar Budi Laksono, aplikasi ini dibuat bertujuan untuk
menumbuhkan, merawat dan juga untuk memperkuat pedagang keliling, pedagang
kecil serta UKM yaitu dengan cara
memperbaiki manajemen resiko para pelaku usaha kecil tersebut. “Resiko yang
ditanggung para pelaku usaha kecil dan UKM di Indonesia ingin kita minimalisir.
Jika kita bisa memperbaiki manajemen resiko tersebut, maka daya saing para
pelaku usaha kecil ini akan meningkat”, ungkap Fajar. Aplikasi ini sudah
tersedia dan dapat diunduh secara gratis di google playstore dengan nama Nyayur
(untuk pelanggan) dan Tukang Nyayur (untuk pedagang).
Manajemen Resiko
Aplikasi Nyayur
menggunakan suatu metode yang sangat sederhana dalam memperbaiki manajemen
resiko para pelaku usaha kecil, khususnya adalah pedagang keliling. Hal tersebut
dilakukan yaitu dengan cara mengajak para pengguna aplikasi ini untuk memesan
beberapa saat sebelum barang dikirim (biasanya pelanggan memesan suatu barang pada
sore atau malam hari, dan kemudian barang pesanan akan dikirim pada pagi
harinya). Walaupun terlihat sederhana, cara ini ternyata sangat membantu bagi
pada pedagang keliling karena seringkali barang dagangan yang mereka jajakan
tidak laku karena tidak sesuai dengan selera pelanggan mereka. “Banyak sekali
masalah pedagang keliling, mulai dari bingung menentukan produk yang mau
dijual, tidak bisa berkeliling jika hujan turun, ketika ban kempes dikira libur
sehingga pelanggan beralih ke pedagang lain, dan masih banyak lagi, dengan
metode tersebut, resiko barang tidak laku dapat dikurangi secara signifikan,”
tambah Fajar lagi.
Tidak Order Acak atau
Random Order
Keunikan lainnya yang
terlihat jelas pada aplikasi Nyayur ini adalah tidak menganut sistem order acak
atau random order yang sekarang ini sedang marak di gunakan, seperti pada
aplikasi ojek online yang kini sedang ramai di Indonesia. “Bisnis harus punya
aset. Aplikasi Nyayur ini menjanjikan aset bagi para pedagang keliling dan UKM
yaitu para pelanggannya. Setelah tercipta budaya sadar aset pada para para
pelaku usaha kecil, mereka akan menjaga aset tersebut dengan melayani pelanggan
mereka sebaik, setulus dan semaksimal mungkin,” ungkap Fajar.
Intensifikasi Bisnis
Walaupun aplikasi ini
diberi nama Nyayur, pengguna aplikasi ini terutama para pedagang sayur tidak
hanya bisa untuk menjajakan dagangan sayur dan sembako saja.namun lebih dari
itu, dalam perkembangan bisnisnya, para pedagang sayur ini pun dapat pula
menyediakan orderan lainnya seperti untuk kebutuhan mandi, makanan ringan sampai
beragam barang-barang lain yang diinginkan oleh para pelanggannya. Seiring
dengan itu pula, para pelanggan pun akan dimanjakan dengan adanya fitur chat
dengan para tukang sayur guna memesan orderan yang belum tersedia pada fitur
pilihan barang. “ Aplikasi ini akan memudahkan bagi para pedagang sayur maupun
konsumen untuk berkomunikasi seputar order barang melalui fitur chat. Selain dari
itu, kami juga akan melakukan inovasi berdasarkan evaluasi penggunaan aplikasi
ini ke depan. Hal ini bisa dikatakan sebagai sebuah cara untuk menyediakan alat
guna mencapai intensifikasi bisnis baik bagi para pedagang sayur maupun
konsumen pengguna aplikasi,” tambah Fajar.
Terhubung dengan
Sistem PIN
Aplikasi Nyayur akan
menghubungkan pelanggan dan pedagang keliling dengan menggunakan sistem PIN. Setiap pedagang
keliling yang sudah mendaftar akan mendapatkan PIN Nyayur yang berupa 6 digit kode
kombinasi angka dan huruf. Para pelanggan akan memasukkan PIN Nyayur pedagang
favorit nya ke dalam aplikasi Nyayur pelanggan. Selanjutnya, pedagang akan
mendapatkan notifikasi permintaan berlangganan dan kemudian pedagang akan
memverifikasi pelanggan baru tersebut. Segera setelah permintaan berlangganan
diterima, selanjutnya produk-produk yang disediakan oleh pedagang tersebut akan
tersinkronisasi dengan aplikasi pelanggan dan kemudian pelanggan bisa langsung
mulai untuk berbelanja.
Gratis
Berbeda dengan bisnis
start up lainnya, aplikasi nyayur ini
dibuat dan dilempar ke publik secara gratis. Artinya, baik dari pedagang sayur
maupun konsumennya tidak akan dikenai biaya baik berupa deposit ataupun biaya
pendaftaran. Hal ini, seperti yang diungkap Fajar, dilakukan guna memberdayakan
para pelaku usaha kecil menengah terutama para pedagang sayur dan bagi mereka
yang berminat untuk berbisnis sayur keliling yang rata-rata memiliki modal yang
terbatas.
Fajar meyakini, dengan
kehadiran dari aplikasi ini nantinya akan mampu untuk meningkatkan kualitas
bisnis para pedagang sayur secara bertahap. Mereka,ucap Fajar, tidak hanya akan
mendapatkan penghasilan yang lebih dibandingkan tukang sayur konvensional, akan
tetapi juga akan mampu membangun bisnis dengan aset utama yaitu para pelanggan.
“Semakin baik melayani pelanggan, tentunya bisnis yang dikerjakan akan semakin
berkembang. Ini yang coba kami berikan kepada para pedagang sayur, di mana
selain membangun bisnis secara bertahap dan efisien, mereka juga akan
mendapatkan aset yang sangat berharga yaitu pelanggan loyal,” tutup Fajar.
Semoga saja apa yang
mereka usahakan dapat berjalan dengan baik. Serta di beri kemudahan dalam mewujudkan
cita-cita luhur mereka.terutama untuk memajukan para pedagang dengan modal yang
terbatas.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/nimitus/nasib-pedagang-keliling-di-tengah-hadirnya-aplikasi-tukang-nyayur_58e35c75fe22bdca0da3946a
0 Response to "Ada Aplikasi Tukang Nyayur, Bagaimana Nasib Pedagang Keliling ?"
Post a Comment