CEO Facebook Mark Zuckerberg Umumkan
Permintaan Maaf lewat Sejumlah Koran Ternama
views: 5.290
CEO Facebook Mark Zuckerberg
Sebagai pendiri dari
perusahaan raksasa Facebook Mark Zuckerberg telah merilis iklan yang
diterbitkan pada sejumlah surat kabar yang berisi tentang permohonan maaf atas
keterlibatan dari Facebook dalam suatu skandal pengumpulan data ilegal yang
dilakukan oleh Cambridge Analytica. Dengan adanya pemuatan iklan permohonan maaf
di surat kabar, artinya CEO sekaligus sebagai pakar digital dan teknologi ini ternyata
masih membutuhkan kehadiran koran.
"Kami bertanggung jawab guna melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya maka kami tidak pantas untuk melayani Anda, dan kami memohon maaf" kata Mark Zuckerberg dalam sebuah iklan permohonan maaf seperti yang dilansir dari Gizmodo
Bukan cuma mengakui kesalahannya bahkan lebih dari itu Mark Zuckerberg juga memohon permintaan maaf pada seluruh rakyat Inggris khususnya dengan memasang iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar utama pada hari Minggu seperti pada surat kabar New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal di AS serta tujuh surat kabar utama Inggris.
Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook tidak begitu yakin apakah mungkin ada suatu Lembaga seperti Cambridge Analytica di luar sana yang terlibat dan ikut serta membocorkan, dan menunjukkan bahwa perusahaan ini telah tersandung kasus dengan bukti yang mengindikasikan adanya insiden lain yang mungkin saja terjadi.
Dengan kata lain walaupun Facebook mungkin bisa mengatasi masalah ini secara terpisah akan tetapi Facebook telah mengisyaratkan skandal kebocoran data ini belumlah berakhir karena adanya lembaga atau organisasi yang ikut terlibat untuk membocorkan.
Sejak tahun 2015 bocornya data dari para pengguna Facebook telah diketahui bahwa adanya peneliti Inggris yaitu Aleksandr Kogan dengan secara ilegal membagikan informasi pengguna Facebook dengan suatu perusahaan riset, setelah mengumpulkan data itu secara legal melalui suatu aplikasi untuk keperluan kuis kepribadian. Perusahaan riset itu diduga secara illegal telah menggunakan data sekitar 50 juta pengguna Facebook untuk membangun sebuah profil untuk kepentingan kampanye politik AS, termasuk kepentingan kampanye presiden AS Donald Trump.
Facebook kemudian dikecam karena tidak segera memperingatkan penggunanya mengenai adanya insiden itu pada tahun 2015. Karena itu Mark Zuckerberg dengan secara terbuka telah membahas masalah ini pada Rabu (21/3).
Pernyataan dari Mark Zuckerberg juga mengikutsertakan lini masa mengenai suatu peristiwa yang mengatakan bahwa Facebook pada tahun 2015 telah menuntut Cambridge Analytica agar segera menghapus semua data yang diperoleh secara ilegal. Ia pun mengatakan minggu lalu telah mengetahui dari kantor-kantor berita bahwa perusahaan tersebut mungkin saja tidak menghapus data tersebut, walaupun sudah memberikan sertifikasi bahwa mereka telah melakukannya.
Cambridge Analytica telah menyangkal menyimpan data pengguna Facebook tersebut. Seorang eksekutif dari Facebook yang dianggap bertanggung jawab atas keamanan dilaporkan telah berhenti dari perusahaan tersebut sebagai dampak dari kejadian tersebut.
Mark Zuckerberg mengatakan, bahwa insiden tersebut bukan hanya karena adanya pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan juga Facebook, tetapi juga adanya "pelanggaran kepercayaan antara pihak Facebook dengan orang-orang yang telah berbagi data mereka dengan perusahaan kami dan telah mengharapkan kami untuk melindunginya.
Sumber: https://autotekno.sindonews.com/read/1292853/133/bos-facebook-umumkan-permintaan-maaf-lewat-sejumlah-koran-ternama-1522065143
"Kami bertanggung jawab guna melindungi data Anda, dan jika kami tidak bisa melakukannya maka kami tidak pantas untuk melayani Anda, dan kami memohon maaf" kata Mark Zuckerberg dalam sebuah iklan permohonan maaf seperti yang dilansir dari Gizmodo
Bukan cuma mengakui kesalahannya bahkan lebih dari itu Mark Zuckerberg juga memohon permintaan maaf pada seluruh rakyat Inggris khususnya dengan memasang iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar utama pada hari Minggu seperti pada surat kabar New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal di AS serta tujuh surat kabar utama Inggris.
Mark Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook tidak begitu yakin apakah mungkin ada suatu Lembaga seperti Cambridge Analytica di luar sana yang terlibat dan ikut serta membocorkan, dan menunjukkan bahwa perusahaan ini telah tersandung kasus dengan bukti yang mengindikasikan adanya insiden lain yang mungkin saja terjadi.
Dengan kata lain walaupun Facebook mungkin bisa mengatasi masalah ini secara terpisah akan tetapi Facebook telah mengisyaratkan skandal kebocoran data ini belumlah berakhir karena adanya lembaga atau organisasi yang ikut terlibat untuk membocorkan.
Sejak tahun 2015 bocornya data dari para pengguna Facebook telah diketahui bahwa adanya peneliti Inggris yaitu Aleksandr Kogan dengan secara ilegal membagikan informasi pengguna Facebook dengan suatu perusahaan riset, setelah mengumpulkan data itu secara legal melalui suatu aplikasi untuk keperluan kuis kepribadian. Perusahaan riset itu diduga secara illegal telah menggunakan data sekitar 50 juta pengguna Facebook untuk membangun sebuah profil untuk kepentingan kampanye politik AS, termasuk kepentingan kampanye presiden AS Donald Trump.
Facebook kemudian dikecam karena tidak segera memperingatkan penggunanya mengenai adanya insiden itu pada tahun 2015. Karena itu Mark Zuckerberg dengan secara terbuka telah membahas masalah ini pada Rabu (21/3).
Pernyataan dari Mark Zuckerberg juga mengikutsertakan lini masa mengenai suatu peristiwa yang mengatakan bahwa Facebook pada tahun 2015 telah menuntut Cambridge Analytica agar segera menghapus semua data yang diperoleh secara ilegal. Ia pun mengatakan minggu lalu telah mengetahui dari kantor-kantor berita bahwa perusahaan tersebut mungkin saja tidak menghapus data tersebut, walaupun sudah memberikan sertifikasi bahwa mereka telah melakukannya.
Cambridge Analytica telah menyangkal menyimpan data pengguna Facebook tersebut. Seorang eksekutif dari Facebook yang dianggap bertanggung jawab atas keamanan dilaporkan telah berhenti dari perusahaan tersebut sebagai dampak dari kejadian tersebut.
Mark Zuckerberg mengatakan, bahwa insiden tersebut bukan hanya karena adanya pelanggaran kepercayaan antara Kogan, Cambridge Analytica, dan juga Facebook, tetapi juga adanya "pelanggaran kepercayaan antara pihak Facebook dengan orang-orang yang telah berbagi data mereka dengan perusahaan kami dan telah mengharapkan kami untuk melindunginya.
Sumber: https://autotekno.sindonews.com/read/1292853/133/bos-facebook-umumkan-permintaan-maaf-lewat-sejumlah-koran-ternama-1522065143
0 Response to "CEO Facebook Mark Zuckerberg Umumkan Permintaan Maaf lewat Sejumlah Koran Ternama "
Post a Comment