5 Tanda - tanda Anda Terlalu Keseringan Posting di Media Sosial

5 Tanda - tanda Anda Terlalu Keseringan Posting di Media Sosial 

Berbagai media sosial di era digital sekarang ini bagai jamur dimusim hujan, seiring dengan perkembangan teknologi dan banyaknya penggunaan dari perangkat Smartphone maka media social seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sebagian besar masyarakat dunia.

Berbagi cerita berupa tulisan, foto maupun video atau dengan istilah posting di berbagai media sosial sekarang ini seolah sudah menjadi gaya hidup bagi kebanyakan orang. Mulai dari media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat, sampai dengan Vine, ingin rasanya untuk di-update setiap waktu. 

Mungkin saja jika memang Anda ingin selalu terhubung dengan teman, kerabat, ataupun dengan rekan kerja. Selain itu Anda pun boleh-boleh saja untuk berbagi momen yang membahagiakan maupun yang menyedihkan kepada teman atau follower yang ada di media sosial. Namun, seberapa jauh yang bisa dikatakan berlebihan atau oversharing di media sosial?

Bagi orang yang suka posting secara berlebihan seringkali tidak merasa kalau dirinya telah melakukannya. Kenyataannya, banyak teman atau pengikutnya yang ada di media social mungkin akan merasa jengkel pada apa yang telah ia posting karena dianggap tidak berguna dan membosankan.

Maka dari itulah kenali tanda-tandanya supaya kita tidak termasuk kedalam kelompok orang yang senang berbagi secara berlebihan di media sosial 

1. Merasa dihargai jika mendapat banyak "likes" dan "retweet"

Bagaimana cara anda mengukur rasa bahagia, apakah dengan melalui pencapaian sebuah prestasi gemilang? Kesejukan hati? Atau mempunyai sejumlah rekening di bank dan tentunya dengan uangnya juga?

Mungkin bagi sebagian orang di era digital ini, mendapatkan banyak pujian yaitu berupa "likes" ataupun "retweet" yang ada di media sosial merupakan sebuah sumber kebahagiaan.

Dan sebaliknya, Anda pun akan merasa jengkel jika apa yang telah Anda posting tidak mendapatkan respon dari pengikut atau teman anda di media social sesuai yang diharapkan. Untuk itulah, mungkin saja ungkapan berikut ini ada benarnya, Saya mendapatkan likes, maka Saya ada.

2. Orang asing mengenali wajah bayi Anda

Anda mungkin adalah seorang ibu atau ayah yang sangat bangga dengan kehadiran bayi Anda yang bertampang lucu dan juga imut. Bahkan semua hal yang bayi anda lakukan, mulai dari kata pertama yang terlontar dari mulut kecilnya, sampai dengan langkah pertamanya menginjakkan kaki, Anda abadikan melalui video ataupun foto, kemudian anda share di semua akun media sosial milik anda. 

Maka jangan anda merasa heran jika kemudian ada orang yang tidak dikenal di sebuah mal menghampiri dan kemudian memberikan komentarnya betapa lucunya dan menggemaskannya bayi Anda di dunia nyata, bahkan bisa jadi mereka juga hapal nama dan kebiasaan dari bayi Anda.

3. Memesan menu yang unik hanya untuk dipajang di Instagram

Ketika pada umumnya orang  mengunjungi sebuah restoran, pasti ia akan memilih menu yang paling lezat untuk dimakan. Namun, berbeda bagi sebagian orang yang sangat meng-agungkan media sosial pastilah mereka akan memilih menu yang bentuknya dianggap paling unik dan menarik hanya untuk difoto dan kemudian dipajang di media sosial seperti contohnya Instagram.

Hal senada mungkin juga akan dilakukan pada benda-benda yang lainnya. Seperti ketika  membeli sebuah buku yang sedang populer hanya untuk keperluan properti foto saja. 

4. Membuat Insta-story atau Live-tweet setiap saat

Anda jadi merasa aktivitas yang Anda jalankan sangatlah menarik untuk diabadikan dan dibagikan pada teman atau pengikut di media sosial.Selain itu  Anda juga merasa akan sangat bangga jika telah menjadi orang pertama yang membagikan sebuah postingan ke dalam media sosial.

5. Lupa mengunggah #OOTD bikin tak tenang

Kebiasaan atau ritual pagi Anda menjadi bertambah dengan aktifitas membuat foto #OOTD, seperti berfoto di depan lemari, berpose di dalam lift, ataupun bergaya di gedung kantor. Selain itu Anda pun jadi merasa perlu untuk memperbaharui isi lemari pakaian karena merasa malu jika baju yang sama dikenakan berulang-ulang untuk kegiatan #OOTD.

Sumber:kompas.com