Fakta Dibalik Baterai Smartphone yang Harus Anda Ketahui
Di era
modern ini kita sebagai pengguna smartphone Android tentunya dituntut untuk
mengetahui seluk beluk setiap sudut dari smartphone kita agar dapat menggunakan
perangkat tersebut secara maksimal. Hal tersebut kita lakukan guna mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak kita inginkan.
Maka dari
itu salah satu bagian dari smartphone Android yang seringkali jarang kita perhatikan
adalah baterai. Banyak dari pengguna Smartphone Android yang tidak mempunyai
pengetahuan lebih untuk mengetahui seluk beluk tentang baterai. Meskipun terkesan
sepele hal tersebut dapat membuat baterai yang tertanam di Smartphone Android
akan cepat mengalami kerusakan bahkan bisa sampai membahayakan penggunanya, misalnya
baterainya meledak.
Untuk
menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, berikut ada beberapa fakta
penting seputar baterai Smartphone Android yang wajib diketahui oleh para
pengguna smartphone agar nanti tidak menyesal menyesal. Apa saja fakta tersebut?
dikutip dari Merdeka.com
Baterai tidak akan pernah terisi penuh
Dikala anda telah selesai melakukan
pengisian daya baterai smartphone Android, pasti akan muncul indikator atau
presentase yang menyatakan jika baterai smartphone anda telah terisi penuh atau
sudah mencapai 100 persen. Namun, ternyata itu hanya tipuan saja. Betul sekali,
hampir disemua baterai smartphone sesungguhnya tidak akan pernah mencapai daya hingga
100 persen setelah anda men-chargenya. Daya paling besar yang diatur untuk
dapat ditampung dalam sebuah baterai ternyata hanya sampai 80 persen saja.
Jadi hal tersebut
perlu dilakukan oleh setiap produsen baterai tujuannya adalah agar produk
mereka dapat terus stabil dan menjadi tidak mudah rusak. Apabila baterai diatur
sehingga mampu menampung daya hingga 100 persen, akan terdapat kemungkinan
baterai tersebut nantinya akan cepat rusak atau bahkan meledak jika terlalu overcharge.
Oleh sebab
itu, ada baiknya anda tidak perlu memaksa baterai smartphone terus diisi
dayanya tujuannya agar baterai tidak cepat rusak
Isi ulang daya sebelum baterai
benar-benar habis
Lupakan semua
anjuran yang menyatakan kalau anda harus
mengisi daya baterai dikala indikator baterai smartphone sudah sampai di titik
kritis atau di bawah 15 persen,bahkan 10 persen. Semua itu adalah salah.
Baterai
smartphone yang diproduksi sekarang kebanyakan adalah baterai berjenis
Lithium-ion yang justru mampu menghasilkan performa maksimalnya disaat dayanya
mencapai 50 persen. Oleh karena itu, anda bisa langsung mengisi daya baterai smartphone
disaat indikator baterai sudah menunjukkan angka 30 persen misalnya.
Denga mengisi
baterai dari daya yang paling rendah dan dilakukan secara terus menerus,
misalnya di bawah 10 persen justru bisa merusak baterai dan mengurangi umur atau
masa pakainya. Akan tetapi, anda juga tidak harus mengisi dayanya sepanjang waktu karena baterai
Lithium-ion dapat mengalami overheat atau menjadi kepanasan yang akan dapat
membuatnya meledak
Baterai atau charger murah itu
berbahaya
Apakah
baterai smartphone android anda sudah menunjukkan akan tanda-tanda kerusakan
seperti mudah drop dayanya atau sudah menggelembung? Nah, jika hal tersebut
terjadi maka saatnya anda harus menggantinya dengan yang baru. Akan tetapi, andapun
tidak boleh asal saja membeli baterai
baru yang biasanya dijual dengan harga yang murah di pasaran. Kenapa?
Sebagian
besar baterai smartphone yang diproduksi dari selain pabrikan aslinya biasanya tidak
dilengkapi dengan sistem keamanan yang sesuai standar.
Banyak terjadi
kasus-kasus baterai meledak yang ternyata awal mulanya dari baterai dengan
harga murah. Hal ini dapat juga berlaku pada charger atau alat pengisi daya smartphone
anda.
Charger
dengan harga yang murah pun banyak yang tidak memberikan sistem perlindungan di
dalamnya, sehingga seringkali dapat memberikan energi listrik yang berlebih di
baterai smartphone Anda. Dan ujung-ujungnya bukan baterai smartphone anda kembali
terisi penuh tapi baterainya akan mengalami kerusakan atau bahkan bisa meledak.
Baterai tidak akan cepat habis
gara-gara banyak membuka aplikasi
Bagi anda yang
gemar menggunakan smartphone untuk berbagai kegiatan multitasking pasti akan sering
mengeluhkan daya baterai smartphone yang cepat terkuras habis. Oleh sebab itu
mereka biasanya akan langsung menutup berbagai aplikasi yang dijalankan saat
tidak dibutuhkan, termasuk dengan memasang aplikasi pengelola baterai.
Sebenarnya
hal itu tidak perl dilakukan, sebabnya adalah sistem operasi Android telah
selangkah di depan dengan adanya kemampuan
pengelolaan baterai sendiri. Misalnya, sistem akan secara otomatis menutup
aplikasi yang terbuka setelah selang beberapa detik anda berpindah ke aplikasi yang
lain.
Kebanyakan
dari kegiatan multitasking tersebut hanya akan berpengaruh pada pemakaian
memori RAM yang berakibat akan membuat kinerja smartphone menjadi agak lemot.
Wallpaper animasi, Wi-Fi, hingga GPS
tidak berpengaruh pada baterai
Sebagian
besar orang akan menyarankan para pengguna
Amartphone Android agar tidak memasang wallpaper gerak atau animasi di
smartphone androidnya dengan bertujuan agar baterai tidak cepat terkuras habis.
Begitu pula hal nya dengan fitur konektivitas lain seperti Wi-Fi, GPS, dan juga
Bluetooth.
Perlu anda ketahui
jika wallpaper animasi hanya berpengaruh terhadap pemakaian daya baterai hanya
sekitar 2 persennya saja. Sementara untuk penggunaan Wi-Fi, GPS, dan Bluetooth
tidak akan memakan daya baterai smartphone android anda saat diaktifkan.
Yang sebenarnya
banyak menguras daya baterai smartphone android anda adalah banyaknya aplikasi
yang dengan sengaja diatur berjalan di latar belakang smartphone, termasuk
aplikasi yang memiliki fitur pop up notifikasi seperti misalnya aplikasi
chat WhatsApp, BBM, atau jejaring sosial lainnya.
Oleh karena
itu anda tidak perlu takut untuk menghidupkan Wi-Fi agar terkoneksi dengan
internet. Cara tersebut justru menguntungkan karena dapat membuat anda menghemat paket data yang dimiliki.
0 Response to "Fakta Dibalik Baterai Smartphone yang Harus Anda Ketahui"
Post a Comment